siang itu adalah siang tersedih selama menjalani hari dalam
kehidupan ini,
“Cuma mukzijat yang bisa menyembuhkan istri anda pak, saya
dari dulu mempunyai pasien seperti istri bapak ini semuanya meninggal”
Kata-kata seorang dokter wanita itu terdengar sampai ke
kamar mandi di RS. Mari Waras. Ketika aku mencuci pakaian ibu….
Aku hidupkan kran air dan aku menangis tersedu-sedu,
Hari itu kami semua terdiam, kami begitu rapuh, aku.. bapak
ku dan ibuk ku hanya bisa menangis….
Cepat sekali hidup ini berjalan…. Inikah akhir krhidupan
yang harus kami lalui bersama???
Kami begitu jarang berkumpul dan menikmati hidup ini karena
pekerjaan orang tua yang begitu banyak menyita waktu… apakah kami akan segera
berpisah???
Wajah adik-adik ku di rumah pun mengisi banyangan lamunanku
di taman rumah sakit itu, apa yang bisa ku lakukan jika ibu pergi?
Apa aku akn memiliki ibu tiri?
Aku tidak bisa….. aku hancur mendengar perkataan dokter itu,
kami hanya bisa bersedih mendengar semua… begitu cepat, singkat dan sesedih itu
kah akhir hidup ini?
Bapak tidak tinggal diam, beliau menanyakan apa yang bisa
membuat ibu ku sembuh dengan seorang dokter kawan lama yang sangat dekat dengan
kami, dia mengatakan apa dokter wanita tadi katakan terkait kondisi ibuku…
dokter sasmita,
Dokter jonas sahabat bapak ku itu Nampak marah dan dia
meyakinkan bapak ku kalau ibu ku bisa sembuh dari penyakitnya, TB Tulang, dan 3
ruas tulang telah termakan virus, sudah tidak bisa merasakan apa-apa pada
bagian pusar ke bawah.. tidak bisa di gerakan…. Dan selama bertahun-tahun aku
harus menemani ibu ku bolak-balik untuk rawat inap di rumah sakit,
(bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar