Senin, 07 April 2014

metamorfosis..




siang itu adalah siang tersedih selama menjalani hari dalam kehidupan ini,
“Cuma mukzijat yang bisa menyembuhkan istri anda pak, saya dari dulu mempunyai pasien seperti istri bapak ini semuanya meninggal”
Kata-kata seorang dokter wanita itu terdengar sampai ke kamar mandi di RS. Mari Waras. Ketika aku mencuci pakaian ibu….
Aku hidupkan kran air dan aku menangis tersedu-sedu,
Hari itu kami semua terdiam, kami begitu rapuh, aku.. bapak ku dan ibuk ku hanya bisa menangis….
Cepat sekali hidup ini berjalan…. Inikah akhir krhidupan yang harus kami lalui bersama???
Kami begitu jarang berkumpul dan menikmati hidup ini karena pekerjaan orang tua yang begitu banyak menyita waktu… apakah kami akan segera berpisah???
Wajah adik-adik ku di rumah pun mengisi banyangan lamunanku di taman rumah sakit itu, apa yang bisa ku lakukan jika ibu pergi?
Apa aku akn memiliki ibu tiri?
Aku tidak bisa….. aku hancur mendengar perkataan dokter itu, kami hanya bisa bersedih mendengar semua… begitu cepat, singkat dan sesedih itu kah akhir hidup ini?
Bapak tidak tinggal diam, beliau menanyakan apa yang bisa membuat ibu ku sembuh dengan seorang dokter kawan lama yang sangat dekat dengan kami, dia mengatakan apa dokter wanita tadi katakan terkait kondisi ibuku… dokter sasmita,
Dokter jonas sahabat bapak ku itu Nampak marah dan dia meyakinkan bapak ku kalau ibu ku bisa sembuh dari penyakitnya, TB Tulang, dan 3 ruas tulang telah termakan virus, sudah tidak bisa merasakan apa-apa pada bagian pusar ke bawah.. tidak bisa di gerakan…. Dan selama bertahun-tahun aku harus menemani ibu ku bolak-balik untuk rawat inap di rumah sakit,

(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar