Bahasa Cintamu
Bukan sebab kata-kata atau sikap
Torehan tinta atau sekedar pemberian
Sesuatu yang tak pernah di ucap
Namun bisa dirasa…
Teringat akan kenang kita
Entah apa aku memnggapmu
Juga kau menganggapku
Hatiku terkadang kosong
Seperti melati yang di dekati kumbang,
sampah pun tiada menolak datatangnya lalat-lalat
Mereka selalu di hinggapi
Oleh sekumpulan kumbang juga lalat
Siapakah kita sebagai wanita
Melati atau sampah!
Meski suram yang kau rasakan
Meskipun buram yang kau lihat
Meski kelam yang kau ingat
Tetapi indah kenang di hatiku
Mungkin kita pernah bertemu
Entah apa rasa yang kau bagi
Namun aku selalu membagi-bagikan rasaku
Pertemuan juga perpisahan
Sungguh sebuah misteri
Yang menuntut kita hanya yakini ILAHI ROBBY
Bagaimana?
cinta itu itu bisa terus tumbuh
Di tanah hati yang kering dan tandus
Yang tak pernah kau sirami
Namun bisa selalu basah
Terkadang kita tersadar hadirnya setelah ia pergi
meninggalkan kita
Terkadang kita tersadar itu bukan cinta tapi perasaan yang
lain
Tapi bahasa cintamu yang tak ku mengerti
Menyisakan kenang indah di hatiku
Apa kau taruh bibit di ladang hati yang kering ini?
Hingga hujan turun dan membuatnya hidup kembali?
Layaknya perahu-perahu
di lautan
Apakah perahu kita pernah beriringan lalu terpisah selamanya?
Lalu menuju dermaga yang berbeda?
Bersama perahu siapa kau berlabuh?
Diriku?
Atau mungkin kita tetap akan sampai di dermaga yang kita
impikan lalu?
Atau kah…. perahu
kita yang tak pernah bersama
Namun memiliki tujuan yang sama?
Ketahuilah hatiku
Seperti mendung yang merindukan hujan
Seperti tanaman yang membutuhkan air
Ingin ku mengerti bahasa cintamu
Atau sekedar pahami
Sebab aku masih bertahan pada rasa yang lalu
Yang ku buat sendiri dan ku rasa sendiri
Inilah hati, sebuah rasa yang tak bisa dibohongi
Tapi ini jualah takdir
Di sepanjang hidup yang penuh hikmah
Berjalan sesuai ketentuan
Karena semuanya telah tertulis dilauhul mahfus
Sebuah perjalanan hidup
petualangan penuh
arti di sebuah belantara cinta
yang membuat kita mengerti akan cinta, ketulusan, juga
kesempatan
segalanya akan berakhir,
sebab semua yang terjadi hanyalah sebuah tanda Tanya
atas penantian bagi kita yang sendiri
sampai datangnya hari merah jambu
yang kan jawab segala
Tanya
siapa? Dimana? Kapan? Dan bagaimana?
semoga sang maha cinta
menyatukan mereka yang salaing mencintai
sebab cinta adalah energy
yang membuat kita hidup dan berarti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar